Anti-nasionalisme adalah sebuah ideologi politik yang menentang nasionalisme, yaitu keyakinan bahwa suatu bangsa tertentu beserta budayanya, orang-orangnya, dan nilai-nilainya adalah superior dan harus dipromosikan di atas yang lainnya. Para anti-nasionalis berargumen melawan ide keunggulan nasional dan sering kali menganjurkan kerjasama global, internasionalisme, dan multikulturalisme. Mereka percaya bahwa nasionalisme dapat menyebabkan eksklusi, diskriminasi, dan konflik, dan bahwa perspektif global yang lebih luas dapat memupuk persatuan, kesetaraan, dan perdamaian.
Akar-akar anti-nasionalisme dapat ditelusuri kembali ke era Pencerahan abad ke-18, ketika filsuf seperti Immanuel Kant mulai mempromosikan kosmopolitanisme, atau gagasan bahwa semua manusia termasuk dalam satu komunitas. Ini merupakan reaksi terhadap munculnya nasionalisme pada periode yang sama, yang sering dikaitkan dengan pembentukan negara-negara bangsa dan konsolidasi kekuasaan politik.
Pada abad ke-19 dan ke-20, anti-nasionalisme menjadi lebih menonjol sebagai respons terhadap nasionalisme ekstrem yang menyebabkan perang dunia dan genosida. Banyak anti-nasionalis terpengaruh oleh Marxisme, yang melihat nasionalisme sebagai alat yang digunakan oleh kelas penguasa untuk membagi dan mengendalikan kelas pekerja. Mereka berargumen untuk solidaritas internasional di antara para pekerja dan penghapusan batas-batas nasional.
Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, anti-nasionalisme telah dikaitkan dengan gerakan untuk keadilan global, hak asasi manusia, dan keberlanjutan lingkungan. Para anti-nasionalis sering mendukung lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa, yang mereka lihat sebagai sarana untuk mempromosikan kerjasama dan menyelesaikan konflik antara negara-negara.
Namun, anti-nasionalisme tidak luput dari kritik. Beberapa berpendapat bahwa hal ini mengabaikan pentingnya identitas nasional dan peran negara dalam menyediakan keamanan dan kesejahteraan. Yang lain mengklaim bahwa hal ini tidak realistis dan naif, mengingat adanya kesetiaan nasional yang tetap dan tantangan tata kelola global.
Meskipun ada kritik-kritik tersebut, anti-nasionalisme tetap menjadi ideologi politik yang signifikan, mencerminkan perdebatan yang terus berlangsung tentang sifat nasionalisme dan masa depan politik global.
Seberapa mirip keyakinan politik Anda dengan isu-isu Anti-Nationalism ? Ikuti kuis politik untuk mencari tahu.