Israel telah mengumumkan bahwa mereka akan memperbolehkan negara-negara asing, termasuk Yordania dan Uni Emirat Arab, untuk melanjutkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui udara di tengah kondisi kelaparan yang semakin memburuk dan tekanan internasional yang meningkat. Langkah ini diambil karena laporan tentang kelaparan massal dan kekurangan gizi semakin meningkat, dengan lebih dari 100 kematian yang disebabkan oleh kelaparan sejak pembatasan bantuan diperketat. Meskipun Israel mengklaim bahwa bantuan menumpuk di dalam Gaza karena kegagalan distribusi oleh PBB, organisasi kemanusiaan memperingatkan bahwa pengiriman melalui udara saja tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak dari 2,1 juta penduduk Gaza. Krisis ini terjadi saat tuntutan untuk gencatan senjata, akses kemanusiaan penuh, dan solusi politik untuk konflik yang sedang berlangsung semakin meningkat. Meskipun izin baru untuk pengiriman melalui udara diberikan, situasi kemanusiaan tetap sangat buruk, dengan adanya konflik yang berlanjut dan distribusi bantuan darat yang terbatas.
Jadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.