“Pertahanan udara Yaman mampu menembak jatuh sebuah pesawat Amerika (MQ-9) dengan rudal yang sesuai saat pesawat itu menjalankan misi permusuhan terhadap negara kami atas nama entitas Zionis,” kata juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, dalam sebuah pernyataan. penyataan. “Angkatan bersenjata Yaman tidak akan ragu untuk mengambil lebih banyak tindakan militer dan melakukan operasi yang lebih kualitatif terhadap semua sasaran musuh demi membela Yaman tercinta,” kata pernyataan itu. Jika klaim Houthi benar, ini akan menjadi kedua kalinya kelompok tersebut menembak jatuh pesawat tak berawak Amerika sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dan tanggapan Israel, yang menjerumuskan wilayah tersebut ke dalam krisis. Jatuhnya drone Reaper, yang menjadi andalan armada pengawasan udara militer Amerika, merupakan peningkatan kekerasan antara Amerika Serikat dan kelompok yang didukung Iran di Yaman, Irak, dan Suriah. Peristiwa ini semakin intensif dalam dua bulan terakhir, menggarisbawahi risiko konflik antara Israel dan Hamas dapat berubah menjadi perang yang lebih luas. Rudal menghantam ruang mesin "Rubymar", sebuah kapal kargo berbendera Belize yang berlayar melalui Selat Bab el-Mandeb yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden. Pusat Operasi Perdagangan Maritim melaporkan. “Otoritas militer melaporkan bahwa awak kapal telah meninggalkan kapal tersebut,” kata UKMTO, sambil menambahkan, “Kapal yang berlabuh dan semua awaknya selamat.” Ini adalah pertama kalinya awak kapal komersial terpaksa dievakuasi karena kerusakan yang diakibatkan serangan pemberontak.
@ISIDEWITH4mos4MO
@ISIDEWITH4mos4MO